Kamis, 26 Desember 2019

Samosir, Sumatera Utara Negeri Indah Kepingan Surga


Sajak Pelipur Rindu

Indonesia memiliki semboyan Bhineka Tunggal Ika yang artinya walaupun berbeda-beda tetap satu juga. Tentunya dengan keanekaraman itu, sudah dipastikan akan ada kemajemukan di setiap sudut wilaJyah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang salah satunya adalah daerah di pulau Sumatera yaitu Sumatera Utara. Provinsi menjadikan Medan sebagai ibu kotanya dengan luas wilayah 72.981 km², dihuni oleh suku Batak, Nias, Seladang dan Melayu sebagai suku asli dan Jawa, Tionghoa, India, Arab dan lain-lain sebagai suku pendatan (Wikipedia: 2019).
Berdasarkan data tersebut, maka tidak mengherankan jika Sumatera Utara dikenal dengan keberagaman suku, agama hingga etnis. Akan sering kita jumpai logat, warna kulit, cara berpakaian dan bahasa yang berbeda. Faktanya, perbedaan tersebut tidak pernah menjadi tolak ukur terjadinya konflik karena seluruh lapisan masyarakat sumatera utama berkomitmen untuk saling menghargai dan menjaga persatuan. Provinsi ini sangat dekat dengan istilah pelangi itu indah karena warnanya yang berbeda. Hal tersebut dapat kita temui saat upacara atau ibadah besar setiap agama, mereka menciptakan suasana yang nyaman dan damai. Di sana terdapat masjid dan gereja bergandengan, vihara dan masjid, serta tempat ibadah lainnya berada di wilayah yang sama. Orang Batak, Orang Jawa dan suku serta etnis lainnya hidup bertetangga dan harmonis. Mereka berbagi kasih, maka tidak heran apabila dijumpai Orang Jawa berbicara dengan logat batak dan begitu pun sebaliknya.
Keunikan dari Sumatera Utara bukan hanya pada warganya saja, tetapi cinta kasih yang ditaburkan-Nya digambarkan lewat potensi wilayah yang sangat bagus. Objek wisata Danau Toba yang berjarak sekitar 90,1 km dari ibu kota. Danau Toba adalah danau ke-2 terdalam dengan kedalaman 450 m, panjang 87 km, lebar 27 km (Wikipedia: 2019). Danau Toba ini diapit oleh tujuh kabupaten serta sebuah pulau yaitu Pulau Samosir. Pulau Samosir berada ditengah-tengah Danau Toba dengan luas wilayah 1.419,5 km2 dengan ibu kotanya Pangururan. Akibat dikeluarkannya UU RI Nomor 36 Tahun 2003 pada tanggal 18 Desember 2003, Samosir mengalami pemekaran bersama dengan pemekaran Serdang Bedagai(Wikipedia:2019). Kabupaten Samosir telah berhasil mandiri bersama sembilan kecamatannya, yaitu Kecamatan Harian, Kecamatan Nainggolan, Kecamatan Onan Runggu, Kecamatan Palipi, Kecamatan Pangururan, Kecamatan Ronggur Nihuta, Kecamatan Sianjur Mulamula, Kecamatan Simanindo dan Kecamatan Sitiotio (Wikipedia: 2019). Keindahan pulau Samosir tidak dapat diragukan lagi, hal ini diperkuat dengan semboyan Samosir Negeri Indah Kepingan Surga. Setiap sudut yang dipandang oleh mata akan mampu melelehkan hati yang keras, meyembuhkan luka masa lalu hingga meninggalkan bekas ingatan untuk berkunjung kembali.
Samosir dihuni oleh penduduk Suku Batak dengan adat istiadat yang masih dipelihara dan dipegang teguh oleh seluruh elemen. Menyaksikan pernikahan orang batak, upacara kematian Orang Batak, pembuatan ulos hingga acara tor-tor disuguhkan di sepanjang perjalanan. Di sana juga akan terdapat berbagai tempat wisata batak seperti patung sigale-gale menari-nari, patung ini dikendalikan oleh seorang pemain dari belakang menggunakan tali tersembunyi yang menghubungkan bagian-bagian patung melalui podium kayu berukir tempatnya berdiri. Hal ini memungkinkan bagian lengan, kepala, dan tubuhnya digerakkan (wikipedia). Daerah wisata yang tidak kalah menarik adalah pusuk buhit (puncak bukit) yang diyakini oleh masyarakat sebagai lahirnya bangso batak (bangsa batak) yaitu si raja batak dan sering disebut sebagai “Mula Jadi Nabolon”. Rentetan kisah mistis hingga isak tangis di bungkus dengan sebuah karya luar biasa memanjakan setiap insan yang berkunjung disana. Ditambah lagi dengan Orang Batak yang ramah, suka senyum dan terbuka akan melengkapi perjalanan para wisatawan.
Mengunjungi Samosir adalah keputusan yang tepat bagi penikmat kuliner karena ada banyak makanan khas yang hanya dijumpai di sini. Dengke naniarsik adalah salah satu makanan paling banyak diminati masyarakat maupun pendatang. Bumbunya yang menggoda hingga rasa manis dan segarnya ikan dipadukan dalam wadah yang sama. Makanan ini tidak digoreng ataupun dipanggang, hanya dengan digulai dan keahlian tangan mencampurkan semuanya cukup menggiurkan hasrat untuk menyantap. Selain dengke naniarsik, Samosir terkenal dengan Babi Panggang Karo (BPK) dan margota (berdarah) karena daerah ini memang didiami oleh mayoritas Kristen dan Katolik. Jenis makanan ini mudah ditemui di pinggiran objek wisata Danau Toba, namun bagi yang beragama Muslim, terdapat rumah makanan halal yang disajikan di sini. Pengunjung muslim yang sengaja berwisata tidak perlu risau tentang makanan atau pun tempat ibadah, ada Mesjid yang disediakan pemerintah kabupaten untuk saudara kami Muslim. Semua usaha ini berusaha dioptimalkan untuk memberikan pelayanan terbaik.
Hidup dan tumbuh di sebuah provinsi ini memberi kebanggaan di setiap langkah kaki. Bukan tanpa alasan kebanggan itu terpatri di dalam hati, tanggung jawab bersama dan peran setiap tinggkat kelembagaan dijalankan dengan penuh amanah. Pemerintah kabupaten hingga provinsi Sumut berkoordinasi memberikan segala upaya untuk kemandirian rakyatnya. Polisi dan tentara berusaha menjaga keamanan serta masyarakat yang tidak ingin tertinggal, ikut serta memelihara persatuan dan mencegah tumbuhnya bibit keegoisan didalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Merindukan dan mengharapkan kedatangan pengunjung menikmati cipta, karya dan karsa merupakan kerinduan kami. Tidak akan ada penyesalan karena sesungguhnya hanya tawa dan syukur yang terdengar di setiap telinga. Sumatera Utara dan penduduknya siap menjadi agen pembaharu pada jiwa yang penat. Ribuan diksi-diksi dan untaian puisi serta rangkaian esai belum mampu melukiskan semua tentang Sumut. Mata dan tubuh kalianlah yang dapat dijadikan saksi.


















Daftar Pustaka
Wikipedia. 2019. Sumatera Utara diakses melalui https://id.wikipedia.org/wiki/Sumatra_Utara pada tanggal 26 Desember 2019.
















Salam literasi
Horas
Tabik Pun
Perkenalkan nama saya Saraswati Silalahi. Saya adalah mahasiswi Universitas Lampung. Saya berasal dari Samosir, Sumatera Utara. saya kos di Metro, Lampung. Saya sekarang duduk di bangku kuliah semester V, prodi PGSD atau Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Harapan saya semoga tulisan saya dapat membantu masyarakat umum mengenal lebih dekat daerah saya dan kepada masyarakat Sumatera Utara, khususnya teman-teman perantau, pesan saya jangan pernah melupakan Samosir Negeri Indah Kepingan Surga.
Terima Kasih
Horas…Horas…Horas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Soal Ulangan harian Tema 6 IPA kelas 4 SD

 ULANGAN HARIAN IPA KELAS IV Tema 6 Nama : Kelas : Mata Pelajaran : IPA I. Jawablah pertanyaan pilihan ganda berikut ini !!! 1. ...