Selasa, 18 Juni 2024

Soal Ulangan harian Tema 6 IPA kelas 4 SD

 ULANGAN HARIAN IPA KELAS IV

Tema 6

Nama :

Kelas :

Mata Pelajaran : IPA


I. Jawablah pertanyaan pilihan ganda berikut ini !!!

1. Suatu proses perkembangan pada hewan yang terdiri dari berbagai perubahan penampilan fisik pada setiap siklus hidupnya dinamakan ….

a. Adaptasi

b. Morfologi

c. Penyerbukan

d. Metamorfosis

2. Di anatara hewan berikut yang tidak mengalami metamorfosis dalam daur hidupnya adalah ….

a. katak

b. capung

c. kecoak

d. ayam

3. Pada daur hidup katak, setelah telur menetas akan menjadi ….

a. Katak berekor

b. Berudu

c. Ulat

d. Jentik-jentik

4. Berikut ini yang merupakan tahapan metamorfosis kupu-kupu adalah….

a. Telur – jentik-jentik – larva – kupu-kupu

b. Telur – pupa – larva- kupu-kupu

c. Telur – kepompong – larva – kupu-kupu

d. Telur – ulat – kepompong – kupu-kupu

5. Berikut ini yang merupakan contoh pelestarian in situ adalah …..

a. Taman Safari,museum zoology dan cagar alam

b. Museum Zoology, suaka margastwa dan taman nasional

c. Cagar alam, Suaka Margasatwa dan taman nasional

d. Suaka margastwa, taman nasional dan museum zoology


I. Jawablah pertanyaan uraian singkat berikut ini !!

6. Kupu-kupu adalah contoh hewan yang mengalami metamorfosis ….

7. Orang utan merupakan hewan langkah yang harus dilestarikan. Pelestarian hewan tersebut dapat dilakukan dengan cara….

8. Hewan yang mempunyai bentuk tubuh sama ketika kecil sampai dewasa disebut…

9. Nama lain dari Kepompong adalah….

10. Contoh hewan yang tidak mengalami metamorfosis adalah…

LAPORAN MINGGUAN PLP 1 MAHASISWA FKIP UNIVERSITAS LAMPUNG

 LAPORAN MINGGUAN PLP 1


MAHASISWA FKIP UNIVERSITAS LAMPUNG 2020


Nama Mahasiswa : Saraswati Silalahi 


NPM : 1713053076


Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar


Sekolah Mitra : SD Swasta Advent Simbolon



Laporan Kegiatan Program PLP 1 (Minggu ke-1 )


Hari Kegiatan Aktivitas Pendukung Kendala Solusi

Tanggal

Senin

00/09/2020

Selasa Mengamati .... ...

00/09/2020

Kelas 10 C

Rabu Mengamati ....

00/09/2020

Kamis Menelaah ... dan

00/09/2020 mendeskripsikan .

Kelas 11 A .....

Jumat Membantu guru Mengabsen kehadiran Kerjasama

00/09/2020 piket guru yang baik

Mendata siswa yang dari pihak

telat sekolah

Memberi tanda (guru dan

pergantian jam staf)

Sabtu Mendeskripsi hasil ... ...

00/09/2020 pengamatan...

Minggu Membuat

00/09/2020 laporan...


Simbolon,  Agustus 2020


Mahasiswa PLP,


Saraswati Silalahi


NPM. 1713053076



Kumpulan Soal ulangan harian Agama Kristen kelas 4 SD

  Yayasan Pendidikan Advent Batam

Penilaian Harian SD 

PelajaranAgama

Pelajaran 21-26 

 Kelas IV

Nama : 

I. Jawablah pertanyaan pilihan ganda di bawah ini dengan tepat

1. 1. Dimanakah Paulus melihat sebuah altar bagi Tuhan yang tek dikenal…

a. Atena

b. Korintus

c. Asia kecil

d. Damaskus

2. Siapakah pemilik tokoh tenda itu?

a. Akmila

b. Akwila

c. Abrais

d. Andaiali

3. Siapakah nama istri dari si pemilik tokoh itu?

a. Priskilia

b. Prisna

c. Akwilo 

d. Andilia

4. Siapakah teman Paulus yang datang menolongnya di Korintus untuk mengabarkan kabar baik  tentang Yesus?

a. Silas dan Timotius 

b. Yakobus dan Yohannes

c. Silas dan Markus

d. Markus dam Timotius

5. Dimanakah Paulus berkohotbah setiap hari sabat?

a. Ladang-ladang

b. Toko 

c. Sinagog 

d. Pasar 

6. Dimanakah Paulus lahir?

a. Tarsus 

b. Yerusalem

c. Yudea

d. Korintus

7. Siapakah nama pemuda yang jatuh tertidur saat Tengah malam?

a. Eutikus

b. Sutitus

c. Eutitus

d. Timotius 

8. Siapakah nama pejabat pemerintah yang menjaga dengan aman Paulus?

a. Petrus 

b. Felix

c. Delik

d. Stenlix 

9. Kemanakah Kapten menyuruh para anak buahnya untuk menyembunyikan dan membawa Paulus dari orang-orang yang berencana membunuhnya?

a. Yerusalem

b. Kaisaria

c. Roma

d. Atena

10. Berapakah jumlah iman dan penguasa yang berkumpul dan berencana membunuh Paulus ?

a. 30 orang

b. 40 orang

c. 50 orang

d. 60 orang

11. Ada  …… anak perempuan  yang pergi untuk bertemu dengan pengantin pria.

a. Sepuluh 

b. Tujuh 

c. Delapan 

d. Sembilan 


12. Pada Tengah malam, ………datang.

a. Pengantin wanita

b. Penghulu 

c. Pendeta 

d. Pengantin pria

13. Alkitab adalah seperti sebuah ….

a. Minyak 

b. Lampu

c. Lilin

d. Benda benda penerang

14. Roh kudus dilambangkan dengan….

a. Minyak

b. Lampu

c. Lilin

d. Benda -benda penerang

15. Kasih Tuhan dilambangkan dengan……

a. Terang 

b. Kegelapan 

c. Minyak 

d. Lilin 


II. Jawablah pertanyaan isian dibawah ini dnegan tepat.

16. Paulus pergi ke pengadilan Roma di hadapan kaisar Roma, yang bernama……


17. Siapakah nama kepala tantara yang pergi berlayar ke Roma Bersama dengan Paulus?


18. Gelombang laut memecahkan kapal Paulus dan penghuni kapal lainnya sehingga mereka terdampar di sebuah pulau yang bernama pulau…


19. Apa yang terjadi kepada Paulus ketika dia sedang mengumpulkan ranting-ranting?


20. Berapa lamakah Paulus dan yang lainnya dapat berlayar kembali ke Roma setelah mereka terdampar di sebuah pulau?


III. Jawablah pertanyaan uraian di bawah ini.

21. Apa yang hendak disampaikan oleh seorang malaikat yang menemui Paulus dalam mimpinya, ketika kapal mereka terombang-ambing?


22. Pada zaman Yesus, bagaimana cara orang-orang membawa uang persembahannya?


23. Bagaimana cara orang kaya itu memasukkan uang koinnya ke dalam kotak persembahan?


24. Mengapa ibu janda itu tidak ingin jika ada orang yang melihat persembahan yang ia masukkan?


25. mengapa Yesus berkata bahwa persembahan dari ibu janda itulah yang paling besar dari persembahan orang kaya tersebut?


Soal Ulangan Harian Matematika Bangun datar kelas 4 SD

  Yayasan Pendidikan Advent Batam

Penilaian Harian Matematika 

 BAB 5 Kelas IV

Pelajaran Bab 5 “Bangun Datar”

Nama : 

I. Jawablah pertanyaan pilihan ganda di bawah ini dengan tepat.


1. Gambar berikut yang termasuk segi banyak adalah…

a.         

b.  

c.                  

d.  

2. Perhatikan gambar berikut untuk menjawab soal!


  

 

Berdasarkan gambar tersebut, yang merupakan gambar segi banyak ditunjukkan oleh nomor ...

a. (1), (2), dan (3)  

b. (1), (2), dan (4)  

c. (1), (2), dan (5)  

d. (3), (4), dan (5)  


3. Gambar berikut yang termasuk segibanyak beraturan adalah ....

 

A.                                  C. 


B.                                    D.




4. Sebuah persegi panjang dengan panjang 17 cm dan lebar 11 cm mempunyai luas…. cm2

a. 181 

b. 221

c. 189

d. 127

5. Persegi dengan panjang sisi 14 cm mempunyai luas …

a. 196 cm2

b. 200 cm2

c. 230 cm2

d. 236 cm2 

6. Keliling persegi panjang dengan panjang 12 cm dan lebar 10 cm adalah…

a. 43 cm 

b. 44 cm 

c. 46 cm

d. 50 cm

7. Persegi dengan keliling 60 cm mempunyai luas…

a. 235 cm2

b. 245 cm2

c. 225 cm2

d. 450 cm2

8. Persegi dengan panjang sisi 25 cm memiliki keliling…

a. 100 cm

b. 125 cm

c. 225 cm

d. 300 cm

9. Jika segitiga berikut mempunyai keliling 24 cm. maka panjang alas pada segitiga dibawah adalah…

 

               …….

a. 4 cm

b. 5 cm

c. 8 cm

d. 10 cm

10. Suatu segitiga dengan panjang alas 22 cm mempunyai luas 176 cm2. Tinggi segitiga tersebut adalah…

a. 12 cm

b. 14 cm

c. 15 cm

d. 16 cm

11. Luas gabungan pada gambar bangun datar dibawah ini adalah…cm2

 

a. 150 

b. 125

c. 100

d. 25


12. Keliling bangun datar dibawah ini adalah…

 

a. 34 cm

b. 24 cm

c. 20 cm

d. 30 cm

13. Dua buah garis yang tidak akan berpotongan meskipun keduanya diperpanjnag tanpa batas disebut garis…

a. Berimpit

b. Sejajar

c. Tegak lurus

d. Berpotongan

14. Kedua garis pada gambar berikut menunjukkan garis ….

 

a. Sejajar

b. Berimpit

c. Berpotongan 

d. Tegak Lurus 

15. Contoh yang bukan merupakan garis berpotongan ditunjukkan oleh gambar…

a.  

b.  





c.  


d.  


II. Jawablah pertanyaan isian dibawah ini dnegan tepat.


16. Segi banyak adalah bangun yang mempunyai paling sedikit …….. sisi


17. Segitiga dengan panjang alas 10 cm dan tinggi 12 cm mempunyai luas ….. cm2


18. Keliling segitiga dengan panjnag sisi 12 cm, 6 cm dan 8 cm adalah …. cm2


19. Sebuah lapangan berbentuk persegi panjang dengan panjang 1.200 cm dan lebar 500 cm. keliling bangun datar tersebut adalah…


20. Gambar garis dibawah ini disebut garis …

 


III. Jawablah pertanyaan uraian di bawah ini.

21. Apakah perbedaan bangun segi banyak beraturan dengan bangun segi banyak tidak beraturan?


22. Gambarlah masing-masing contoh bangun segi banyak beraturan dan bangun segi banyak tidak beraturan.


23. Berapa keliling dan luas persegi panjang dengan panjang 16 cm dan lebar 8 cm?


24. Berapakah keliling dan luas persegi dengan sisi 18 cm?


25. Gambarlah masing-masing contoh garis sejajar, garis berpotongan dan garis berimpit.


Kamis, 26 Desember 2019

Samosir, Sumatera Utara Negeri Indah Kepingan Surga


Sajak Pelipur Rindu

Indonesia memiliki semboyan Bhineka Tunggal Ika yang artinya walaupun berbeda-beda tetap satu juga. Tentunya dengan keanekaraman itu, sudah dipastikan akan ada kemajemukan di setiap sudut wilaJyah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang salah satunya adalah daerah di pulau Sumatera yaitu Sumatera Utara. Provinsi menjadikan Medan sebagai ibu kotanya dengan luas wilayah 72.981 km², dihuni oleh suku Batak, Nias, Seladang dan Melayu sebagai suku asli dan Jawa, Tionghoa, India, Arab dan lain-lain sebagai suku pendatan (Wikipedia: 2019).
Berdasarkan data tersebut, maka tidak mengherankan jika Sumatera Utara dikenal dengan keberagaman suku, agama hingga etnis. Akan sering kita jumpai logat, warna kulit, cara berpakaian dan bahasa yang berbeda. Faktanya, perbedaan tersebut tidak pernah menjadi tolak ukur terjadinya konflik karena seluruh lapisan masyarakat sumatera utama berkomitmen untuk saling menghargai dan menjaga persatuan. Provinsi ini sangat dekat dengan istilah pelangi itu indah karena warnanya yang berbeda. Hal tersebut dapat kita temui saat upacara atau ibadah besar setiap agama, mereka menciptakan suasana yang nyaman dan damai. Di sana terdapat masjid dan gereja bergandengan, vihara dan masjid, serta tempat ibadah lainnya berada di wilayah yang sama. Orang Batak, Orang Jawa dan suku serta etnis lainnya hidup bertetangga dan harmonis. Mereka berbagi kasih, maka tidak heran apabila dijumpai Orang Jawa berbicara dengan logat batak dan begitu pun sebaliknya.
Keunikan dari Sumatera Utara bukan hanya pada warganya saja, tetapi cinta kasih yang ditaburkan-Nya digambarkan lewat potensi wilayah yang sangat bagus. Objek wisata Danau Toba yang berjarak sekitar 90,1 km dari ibu kota. Danau Toba adalah danau ke-2 terdalam dengan kedalaman 450 m, panjang 87 km, lebar 27 km (Wikipedia: 2019). Danau Toba ini diapit oleh tujuh kabupaten serta sebuah pulau yaitu Pulau Samosir. Pulau Samosir berada ditengah-tengah Danau Toba dengan luas wilayah 1.419,5 km2 dengan ibu kotanya Pangururan. Akibat dikeluarkannya UU RI Nomor 36 Tahun 2003 pada tanggal 18 Desember 2003, Samosir mengalami pemekaran bersama dengan pemekaran Serdang Bedagai(Wikipedia:2019). Kabupaten Samosir telah berhasil mandiri bersama sembilan kecamatannya, yaitu Kecamatan Harian, Kecamatan Nainggolan, Kecamatan Onan Runggu, Kecamatan Palipi, Kecamatan Pangururan, Kecamatan Ronggur Nihuta, Kecamatan Sianjur Mulamula, Kecamatan Simanindo dan Kecamatan Sitiotio (Wikipedia: 2019). Keindahan pulau Samosir tidak dapat diragukan lagi, hal ini diperkuat dengan semboyan Samosir Negeri Indah Kepingan Surga. Setiap sudut yang dipandang oleh mata akan mampu melelehkan hati yang keras, meyembuhkan luka masa lalu hingga meninggalkan bekas ingatan untuk berkunjung kembali.
Samosir dihuni oleh penduduk Suku Batak dengan adat istiadat yang masih dipelihara dan dipegang teguh oleh seluruh elemen. Menyaksikan pernikahan orang batak, upacara kematian Orang Batak, pembuatan ulos hingga acara tor-tor disuguhkan di sepanjang perjalanan. Di sana juga akan terdapat berbagai tempat wisata batak seperti patung sigale-gale menari-nari, patung ini dikendalikan oleh seorang pemain dari belakang menggunakan tali tersembunyi yang menghubungkan bagian-bagian patung melalui podium kayu berukir tempatnya berdiri. Hal ini memungkinkan bagian lengan, kepala, dan tubuhnya digerakkan (wikipedia). Daerah wisata yang tidak kalah menarik adalah pusuk buhit (puncak bukit) yang diyakini oleh masyarakat sebagai lahirnya bangso batak (bangsa batak) yaitu si raja batak dan sering disebut sebagai “Mula Jadi Nabolon”. Rentetan kisah mistis hingga isak tangis di bungkus dengan sebuah karya luar biasa memanjakan setiap insan yang berkunjung disana. Ditambah lagi dengan Orang Batak yang ramah, suka senyum dan terbuka akan melengkapi perjalanan para wisatawan.
Mengunjungi Samosir adalah keputusan yang tepat bagi penikmat kuliner karena ada banyak makanan khas yang hanya dijumpai di sini. Dengke naniarsik adalah salah satu makanan paling banyak diminati masyarakat maupun pendatang. Bumbunya yang menggoda hingga rasa manis dan segarnya ikan dipadukan dalam wadah yang sama. Makanan ini tidak digoreng ataupun dipanggang, hanya dengan digulai dan keahlian tangan mencampurkan semuanya cukup menggiurkan hasrat untuk menyantap. Selain dengke naniarsik, Samosir terkenal dengan Babi Panggang Karo (BPK) dan margota (berdarah) karena daerah ini memang didiami oleh mayoritas Kristen dan Katolik. Jenis makanan ini mudah ditemui di pinggiran objek wisata Danau Toba, namun bagi yang beragama Muslim, terdapat rumah makanan halal yang disajikan di sini. Pengunjung muslim yang sengaja berwisata tidak perlu risau tentang makanan atau pun tempat ibadah, ada Mesjid yang disediakan pemerintah kabupaten untuk saudara kami Muslim. Semua usaha ini berusaha dioptimalkan untuk memberikan pelayanan terbaik.
Hidup dan tumbuh di sebuah provinsi ini memberi kebanggaan di setiap langkah kaki. Bukan tanpa alasan kebanggan itu terpatri di dalam hati, tanggung jawab bersama dan peran setiap tinggkat kelembagaan dijalankan dengan penuh amanah. Pemerintah kabupaten hingga provinsi Sumut berkoordinasi memberikan segala upaya untuk kemandirian rakyatnya. Polisi dan tentara berusaha menjaga keamanan serta masyarakat yang tidak ingin tertinggal, ikut serta memelihara persatuan dan mencegah tumbuhnya bibit keegoisan didalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Merindukan dan mengharapkan kedatangan pengunjung menikmati cipta, karya dan karsa merupakan kerinduan kami. Tidak akan ada penyesalan karena sesungguhnya hanya tawa dan syukur yang terdengar di setiap telinga. Sumatera Utara dan penduduknya siap menjadi agen pembaharu pada jiwa yang penat. Ribuan diksi-diksi dan untaian puisi serta rangkaian esai belum mampu melukiskan semua tentang Sumut. Mata dan tubuh kalianlah yang dapat dijadikan saksi.


















Daftar Pustaka
Wikipedia. 2019. Sumatera Utara diakses melalui https://id.wikipedia.org/wiki/Sumatra_Utara pada tanggal 26 Desember 2019.
















Salam literasi
Horas
Tabik Pun
Perkenalkan nama saya Saraswati Silalahi. Saya adalah mahasiswi Universitas Lampung. Saya berasal dari Samosir, Sumatera Utara. saya kos di Metro, Lampung. Saya sekarang duduk di bangku kuliah semester V, prodi PGSD atau Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Harapan saya semoga tulisan saya dapat membantu masyarakat umum mengenal lebih dekat daerah saya dan kepada masyarakat Sumatera Utara, khususnya teman-teman perantau, pesan saya jangan pernah melupakan Samosir Negeri Indah Kepingan Surga.
Terima Kasih
Horas…Horas…Horas

Sabtu, 02 Februari 2019

keterampilan berbahasa indonesia


KETERAMPILAN PENDIDIKAN BERBAHASA INDONESIA


Mata Kuliah         : Pendidikan Bahasa Indonesia
Kode Mata Kuliah     : KPD 616201
Semester/Kelas     : III/B
Jumlah SKS         : 3 SKS
Dosen Pengampu     : Dr. Suwarjo,M.Pd.

Oleh :
Kelompok 1

Nama                NPM
  1. Heryun Yusuf            17130530
  2. Saraswati Silalahi        1713053076
  3. Yustina Astuti            17130530


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
    2018

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah tentang “Keterampilan Pendidikan Berbahasa Indonesia” dapat tersusun hingga selesai. Dengan tujuan memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia.

Dan harapan semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.



Metro,1 September 2018

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar    i
Daftar Isi    ii
I. PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang    1
  2. Rumusan Masalah    1
  3. Tujuan Penulisan    1

II. PEMBAHASAN
  1. Hakikat Bahasa     2
  1. Keterampilan Bahasa    10
  1. Aspek Aspek Bahasa    24

III. PENUTUP
  1. Kesimpulan    31
3.2  Saran    31
Daftar Pustaka     32
















BAB I
PENDAHULUAN


  1. Latar Belakang
Bahasa merupakan alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan, pesan, dan informasi yang tertanam dalam pikiran, media penyampaiannya bisa melalui lisan atau tulisan.  Bahasa juga memiliki peran sentral demi terciptanya masyarakat yang santun dan beradab. Seseorang dikatakan santun atau tidak ditentukan oleh sikap berbahasanya meliputi nada dan makna yang disampaikan.

Dalam dunia pendidikan,bahasa juga memegang peran yang sangat penting. Dengan Bahasa Indonesia sebagai kalangan terpelajar kita diarahkan untuk selalu bersikap ilmiah. Selain itu, Bahasa Indonesia menjadi bagian penting dalam terciptanya suatu karya ilmiah karena didalamnya banyak menjelaskan aturan-aturan, sistematika-sistematika dan kaidah-kaidah penulisannya.oleh karena itu,sebagai seorang pendidik kita harus memiliki keterampilan berbahasa Indonesia yang baik.
Dengan pemahaman seperti ini, guru akan terdorong untuk merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran membaca, menulis, menyimak, dan berbicara dengan lebih bervariasi lagi sehingga pengalaman belajar dari kegiatan pembelajaran ini tambah bermakna bagi siswa.
;

  1. Rumusan Masalah
  1. Apa yang menjadi hakikat bahasa?
  2. Apa yang dimaksud dengan keterampilan berbahasa?
  3. Bagaimana apsek aspek keterampilan berbahasa?
  1. Tujuan
  1. Untuk mengetahui pengertian keterampilan berbahasa.
  2. Untuk mengetahui hakikat bahasa.
  3. Untuk mengetahui aspek aspek keterampilan berbahasa.
  4. Untuk mengetahui pengertian ekspresi lisan dan ekspresi tulis?















































BAB II
PEMBAHASAN

  1. Hakikat bahasa

  1. Pengertian Bahasa

Secara universal bahasa ialah suatu bentuk ungkapan yang bentuk dasarnya ujaran atau suatu ungkapan dalam bentuk bunyi ujaran. Bahasa dapat dilihat dari sifatnya, yaitu :

  1. sistematik, artinya memiliki sistem yaitu sistem bunyi (arus ujaran) dan makna;
  2. manasukan, artinya unsur-unsur bahasa dipilih secara acak tanpa dasar atau tidak ada hubungan logis antara bunyi (arus ujaran) dengan maknanya;
  3. ujar, artinya berbentuk ujaran yang dihasilkan oleh alat ucap manusia;
  4. manusiawi, artinya bahasa berfungsi selama manusia memanfaatkannya;
  5. komunikatif, artinya bahasa sebagai penyatu keluarga, masyarakat, dan bangsa dalam kegiatannya.
    Berdasarkan sifat-sifat tersebut, maka bahasa dapat dimaknai sebagai alat komunikasi antar manusia (anggota masyarakat) berupa lambang bunyi ujaran yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
  1. Bentuk dan Makna Bahasa
Bahasa memiliki bentuk (arus ujaran) dan makna (isi). Bentuk bahasa terdiri dari (a) unsur segmental (bagian dari unsur bahasa yang terkecil sampai dengan yang terbesar), yaitu : fonem, suku kata, morfem, kata, frase, klausa, kalimat, dan wacana; (b) unsur suprasegmental (bagian bahasa yang berupa intonasi) yang terdiri dari : tekanan, nada, durasi, dan perhentian. Sedangkan makna bahasa terdiri dari : makna morfemis, makna leksikal, makna sintaksis, dan makna wacana.
  1. Fungsi Bahasa
Bahasa memiliki fungsi
  1. fungsi informasi, yaitu untuk menyampaikan informasi timbal balik antar anggota masyarakat;
  2. fungsi ekspresi, yaitu menyalurkan perasaan, sikap, gagasan, emosi atau tekanan-tekanan perasaan pembicara;
  3. fungsi adaptasi dan integrasi, yaitu untuk menyesuaikan dan membaurkan diri dengan anggota masyarakat;
  4. fungsi kontrol sosial, yaitu untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain.
  5. Fungsi khusus bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yaitu :
(a) fungsi untuk menjalankan administrasi negara,
(b) fungsi sebagai alat pemersatu, dan
(c) fungsi sebagai wadah penampung kebudayaan.
  1. Ragam Bahasa
Bahasa dapat diklasifikasikan berdasarkan :
  1. bentuk wacana, terdiri dari ragam ilmiah dan ragam populer;
  2. bentuk sarana, terdiri dari ragam lisan dan ragam tulisan;
  3. sudut pendidikan, terdiri dari ragam bahasa baku dan ragam bahasa tidak baku.Bahasa baku memiliki ciri :
(a) sifat kemantapan dinamis,
(b) sifat kecendikiaan, dan
(c) sifat penalaran yang teratur dan logis.



  1. Keterampilan Bahasa

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Keterampilan adalah kecakapan untuk menyelesaikan tugas dan Bahasa adalah kecakapan seorang untuk memakai Bahasa dalam menulis, membaca, menyimak atau berbicara. . Menurut Soemarjadi, 1991:2 Terampil atau cekatan adalah kepandaian melakukan sesuatu dengan cepat dan benar. Seseorang yang dapat melakukan sesuatu dengan cepat tetapi tidak salah dapat dikatakan terampil. Demikian pula apabila seseorang dapat melakukan sesuatu dengan benar tetapi lambat, juga dapat dikatakan terampil. Keterampilan Berbahasa merupakan hal yang penting bagi seorang pelajar khususnya, karena dengan menguasai keterampilan berbahasa seseorang akan lebih mudah dalam menangkap pelajaran dan memahami suatu maksud.berbahasa mampu mendefinisikan pola jati diri, pola karakter, dan pola berpikir seseorang. Keterampilan berbahasa terdiri dari keterampilan berbahasa tulis dan keterampilan berbahasa lisan. Klasifikasi seperti ini dibuat berdasarkan pendekatan komunikatif. Implikasinya pembelajaran bahasa di SD harus difokuskan pada kemampuan siswa memahami dan menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Valette dan Disk, keterampilan belajar bahasa diurutkan secara hirarkis dari yang paling sederhana kepada yang paling kompleks (luas), yang dibedakan pula atas perilaku internal dan perilaku eksternal, yaitu sebagai berikut :
  1. Keterampilan mekanis berupa hapalan atau ingatan (perilaku internal), yaitu menghapal atau mengingat bentuk-bentuk bahasa dari yang sederhana sampai ke yang kompleks. Perilaku eksternalnya (produktif) siswa meniru ajaran atau tulisan.
  2. Keterampilan pengenalan (metacognition) berupa mengenal kaidah kebahasaan (perilaku internal) dan perilaku eksternalnya adalah mengingat kaidah bahasa.
  3. Keterampilan transfer berupa menggunakan pengetahuan bahasa dalam situasi baru (perilaku internal). Perilaku eksternalnya (produktif) yaitu aplikasi pengetahuan/kaidah bahasa.
  4. Keterampilan komunikasi berupa penggunaan pengetahuan/kaidah bahasa dalam berkomunikasi. Perilaku eksternalnya (produktif) adalah ekspresi diri baik lisan atau tulisan.


  1. Aspek Aspek Keterampilan Berbahasa

  1. MEMBACA

  1. Hakikat Membaca

Pada hakikatnya membaca terdiri dari dua bagian, yaitu membaca sebagai proses dan membaca sebagai produk. Membaca sebagai proses mengacu pada aktivitas fisik dan mental. Sedangkan membaca sebagai produk mengacu pada konsekuensi dari aktivitas yang dilakukan pada saat membaca. 
  1. Tujuan Membaca 
Tujuan setiap pembaca adalah memahami baca yang dibacanya. Dengan demikian,pemahaman merupakan faktor yang amat penting dalam membaca. Pembelajaran membaca harus mempunyai tujuan yang jelas. Tujuan yang dimaksud meliputi : 

  1. Menikmati keindahan yang terkandung dalam bacaan;
  2. Membaca bersuara untuk memberikan kesempatan kepada siswa menikmati bacaan;
  3. Menggunakan strategi tertentu untuk memahami bacaan;
  4. Menggali simpanan pengetahuan atau ske mata siswa tentang suatu topik;
  5. Menghubungkan pengetahuan baru dengan skemata siswa; 
  6. Mencari informasi untuk pembuatan laporan yang akan disampaikan dengan lisan ataupun tertulis;
  7. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan eksperimentasi untuk meneliti sesuatuyang dipaparkan dalam sebuah bacaan; 
  8. Mempelajari struktur bacaan. 

  1. Teknik dan Strategi Pembelajaran Membaca 
Untuk meningkatkan pemahaman terhadap keseluruhan teks, biasanya guru menerapkan kegiatan prabaca, kegiatan inti membaca, dan kegiatan pascabaca dalam pembelajaran membaca.
  1. Kegiatan prabaca dimaksudkan untuk menggugah prilaku siswa dalam penyelesaian masalah dan memotivasi penelaahan materi bacaan. 
  1. Gambaran awal cerita, yang berisi informasi yang berkaitan dengan isi cerita,dapat meningkatkan pemahaman. Pemberian gambaran awal cerita kepada siswa yang dirancang sebagian untuk membangun latar belakang pengetahuan tentang cerita tersebut dapat membantu siswa menyimpulkan isi bacaan. 
  2. Petunjuk untuk melakukan antisipasi, merupakan sarana kegiatan awal membaca yang bermanfaat. Petunjuk semacam ini dirancang untuk menstimulus pikiran, berisi pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang akan dibaca. 
  3. Pemetaan semantik, merupakan strategi prabaca yang baik, sebab kegiatannya memperkenalkan kosa kata yang akan ditemukan dalam bacaan dan dapat menggugah skemata yang berkaitan dengan topik bacaan. 
  4. Menulis sebelum membaca, menulis pengalaman pribadi yang relevan, sebelum mereka membaca materi, bermanfaat pada kegiatan mengerjakan tugas, dan reaksi yang lebih positif. 
  5. Drama/simulasi, dapat digunakan sebelum cerita dibaca untuk meningkatkan pemahaman.
  1. Kegiatan inti membaca 
Beberapa strategi dan kegiatan dalam membaca dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman siswa. Strategi yang dimaksud adalah strategi metakognitif, cloze  procedure     dan pertanyaan pemandu
  1. Strategi metakognitif, berkaitan dengan pengetahuan seseorang atas penggunaan intelektual otaknya dan usaha sadarnya dalam memonitor atau mengontrol penggunaan kemampuan intelektualnya. Metakognitif ini meliputi cara terjadinya
    berpikir . Dalam kegiatan membaca, orang yang menerapkan metakognitif akan memilih keterampilan dan teknik membaca yang sesuai dengan tugas  membacanya.
  2. Cloze procedure,digunakan juga untuk meningkatkan pemahaman dengan cara menghilangkan sejumlah informasi dalam bacaan dan siswa diminta untuk mengisinya. Latihan cloze procedure dalam pelaksanaannya melibatkan penghilangan huruf, suku kata, kata, frase, klausa, atau sebuah kalimat. 
  3. Pertanyaan pemandu,selama membaca pertanyaan pemandu sering digunakan untuk meningkatkan pemahaman. Siswa dilatih untuk mengingat fakta dengan cara mengubah fakta itu menjadi pertanyaan ”mengapa”. Pertanyaan pemandu
    dapat diajukan guru kepada siswa atau diajukan siswa untuk dirinya sendiri ketika sedang membaca. 
  1. Kegiatan pascabaca 
Kegiatan dan strategi setelah membaca membantu siswa mengintegrasikan informasi baru ke dalam skemata yang sudah ada. Selain itu, kegiatan pascabaca dapat memperkuat dan mengembangkan hasil belajar yang telah diperoleh sebelumnya. 
Ada beberapa kegiatan dan strategi yang dapat dilakukan siswa setelah membaca, yaitu, memperluas kesempatan belajar, mengajukan pertanyaan, mengadakan pameran visual, melaksanakan pementasan teater aktual, menuturkan kembali apa yang telah dibaca kepada orang lain, dan mengaplikasikan apa yang diperoleh dari membaca ketika melakukan sesuatu.


  1. MENULIS 

  1. Hakikat Menulis 
Menulis merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menghasilkan sebuah tulisan. Seorang penulis yang memahami dengan baik makna kata menulis akan betul-betul peduli terhadap kejelasan apa yang ditulis, kekuatan tulisan itu dalam mempengaruhi orang lain, kepiawaian penulis dalam memilih dan mengolah kata-kata. 
Kiat-kiat yang dapat digunakan guru dalam melaksanakan pembelajaran menulis sebagai suatu proses, yaitu: 
  1. langsung menulis, teori belakangan 
  2. mulai dari mana pun boleh 
  3. belajar sambil bercanda 
  4. pembelajaran menulis nonlinear (tidak harus ada urutan tertentu)

  1. Teknik dan Strategi Pembelajaran Menulis 
Pembelajaran menulis dapat dilaksanakan di dalam kelas (pada jam pelajaran sekolah) dan diluar kelas (di luar jam pelajaran). 
  1. Pembelajaran menulis di dalam kelas 
kegiatan pembelajaran menulis di dalam kelas sebaiknya dilaksanakan sesuai dengan jam yang telah ditetapkan dalam jadual pelajaran. Beberapa contoh teknik yang dapat
kita gunakan: 
  1. bermain dengan bahasa dan tulisan 
  2. kuis 
  3. memberi atau mengganti akhir cerita 
  4. menulis meniru model: copy the master 
  1. Pembelajaran menulis di luar kelas
Pembelajaran menulis di luar kelas ini dapat dilakukan, misalnya, siswa dilatih menulis buku harian, majalah dinding (mading), dan kegiatan kliping.
  1. MENYIMAK 
  1. Hakikat Menyimak 
Hakikat menyimak dapat dilihat dari berbagai segi (Logan, 1972). Menyimak dapat dipandang sebagi satu sarana, sebagai suatu keterampilan, sebagai seni, sebagai suatu proses atau sebagai suatu pengalaman kreatif. Menyimak dikatakan sebagai suatu sarana sebab adanya kegiatan yang dilakukan seseorang pada waktu menyimak yang harus melalui tahapan mendengarkan bunyi-bunyi yang telah dikenalnya. Kemudian, secara bersamaan is memakai bunyi-bunyi itu. Dengan cara ini ia mampu mengintepretasikan dan memahami makna bunyi-bunyi itu. 
Menyimak sebagai seni berarti kegiatan menyimak itu memerlukan adanya kedisiplinan, konsentrasi, partisipasi aktif, pemahaman, dan penilaian. Sebagai suatu proses menyimak berkaitan dengan proses keterampilan yang kompleks, yaitu keterampilan mendengarkan, memahami, menilai, dan merespons. Menyimak dikatakan sebagai
respon, sebab respons merupakan unsur utama dalam menyimak. Menyimak sebagai pengalaman kreatif melibatkan pengalaman yang nikmat, menyenangkan, dan memuaskan. 
  1. Bahan Pembelajaran Menyimak 
Tujuan pembelajaran menyimak, melatih siswa memahami bahasa lisan. Oleh sebab itu, pemilihan bahan pembelajaran menyimak harus kita sesuaikan dengan karakteristik anak SD. 
  1. BERBICARA 
  1. Hakikat Berbicara 
Berbicara dapat diartikan sebagai kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi bahasa untuk mengekspresikan atau menyampaikan pikiran, gagsan atau perasaan secara lisan (Brown dan Yule, 1983). Berbicara sering dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial karena berbicara merupakan suatu bentuk prilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik, psikologis, dan linguistik secara luas. 
  1. Jenis-jenis Berbicara 
  1. Berbicara berdasarkan tujuannya 
  1. Berbicara memberitahukan, melaporkan, dan menginformasikan. 
  2. Berbicara menghibur 
  3. Berbicara membujuk 
  1. Berbicara berdasarkan situasinya 
  1. Berbicara formal 
  2. Berbicara informal 
  1. Berbicara berdasarkan cara penyampaiannya 
  1. Berbicara mendadak 
  2. Berbicara berdasarkan catatan 
  3. Berbicara berdasarkan hafalan
  4. Berbicara berdasarkan naskah 
  1. Berbicara berdasarkan jumlah pendengarnya 
  1. Berbicara antarpribadi 
  2. Berbicara dalam kelompok kecil 
  3. Berbicara dalam kelompok besar 
   
  1. Bahan dan Strategi Pembelajaran Berbicara 
Tujuan pembelajaran berbicara di SD adalah melatih siswa dapat berbicara dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Untuk mencapai tujuan tersebut, kita dapat menggunakan bahan pembelajaran membaca atau menulis, kosakata, dan sastra sebagai bahan pembelajaran berbicara, misalnya menceritakan pengalaman yang mengesankan, menceritakan kembali isi cerita yang pernah dibaca atau didengar, bermain peran, pidato.
Banyak cara untuk meelaksanakan pembelajaran berbicara di SD, misalnya siswa diminta merespons secara lisan gambar yang diperlihatkan guru, bermain tebak-tebakan, menceritakan isi bacaan, bertanya jawab, membicarakan kaidah sebuah puisi, melanjutkan cerita guru, berdialog, dan sebagainya. Dalam hal ini, yang perlu diperhatikan bahwa pembelaran berbicara harus dikaitkan dengan pembelajaran keterampilan lainnya. 

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengaktualisasikan keterampilan Bahasa yaitu antara lain:
  1. Keterampilan Membaca
    1) Pemahaman
    2) Penguasaan kosa kata
    3) Konsentrasi
    4) Menentukan inti
    5) Rendah kecepatan dalam membaca
    6) Gerak bibir
    7) Posisi dalam membaca
    8) Motivasi

  1. Keterampilan Berbicara
    1) Kepercayaan diri
    2) Penyampaian ketika berbicara
    3) Penguasaan materi
    4. Situasi dan kondisi
    5) Topic/ materi
    6) Penampilan
    7) Diksi/ pengetahuan bahasa
    8) Pengetahuan


  1. Keterampilan Menyimak
    1) Konsentrasi
    2) Pemahaman
    3) Cepat lupa/ daya ingat
    4) Situasi dan kondisi
    5) Bahasa dan kosakata
    6) Mendengar
    7) Motivasi
    8) Jenis-jenis menyimak
    Menurut Dawson dalam Tarigan, jenis menyimak dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu menyimak ekstensif dan menyimak intensif.

  1. Keterampilan Menulis
    1) Motivasi
    2) Tidak terbiasa dalam menulis
    3) Kecepatan
    4) Tidak berbicara





BAB III
PENUTUP

  1. Kesimpulan
Secara universal bahasa ialah suatu bentuk ungkapan yang bentuk dasarnya ujaran atau suatu ungkapan dalam bentuk bunyi ujaran.Berbagai kebudayaan bisa saling menyatu karena ada salah satu aspek yang mampu mengikatnya yaitu bahasa. Menurut Finocchiaro (1964:8) bahasa adalah sistem simbol vokal yang arbitrer yang memungkinkan semua orang dalam suatu kebudayaan tertentu, atau orang lain yang mempelajari sistem kebudayaan itu, berkomunikasi atau berinteraksi.
Pembeda utama manusia dengan hewan terletak pada dua hal yaitu kemampuan berpikir dan kemampuan berbahasa. Manusia mampu berpikir karena memiliki bahasa, tanpa bahasa manusia tidak akan dapat memikirkan berbagai hal terutama berpikir secara abstrak. Tanpa bahasa juga manusia tidak akan dapat mengomunikasikan gagasan dan pikirannya kepada orang lain. Oleh sebab itu, jika ingin mengungkapkan berbagai pemikiran dengan baik, maka manusia harus menguasai bahasa dengan baik.

  1. Saran
Pemberdayaan keterampilan berbahasa sebenarnya bersumber dari keterampilan membaca dan menulis, setelah itu menyimak dan berbicara akan berkembang. Sebab siapa pun yang mampu membudakan baca dan tulis, maka ia telah memiliki senjata dan sarana dalam membangun peradaban dan tradisi masyarakat yang berilmu.Dalam penyempurnaan makalah ini,kami meminta kritik dan saran dari pembaca.




DAFTAR PUSTAKA



Joko.2010. pembelajaran inovatif bahasa indonesia diakses melalui https://joko1234.wordpress.com/category/kuliah/keterampilan-berbahasa-dan-bersastra-indonesia/Pada tanggal 9 september,2018 pukul 17:45 WIB.

Rudini.2014. keterampilan berbahasa.diakses melalui https://iqin10.wordpress.com/2014/12/27/6/ pada tanggal 1 September,2018 pukul 17:30 WIB;

Septiaji,A.2017.Keterampilan Berbahasa dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.diakses melalui https://www.kompasiana.com/ajiseptiaji/5a436e0f5e1373752f7a5f23/keterampilan-berbahasa-dalam-pembelajaran-bahasa-indonesia pada tanggal 1 september,2018 pukul 17:40 WIB.

Tarigan; HenryGuntur 2008: Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Wadokai,Y.2013. makalah pembelajaran keterampilan berbahasa lisan dan tulis di SD.diakses melalui http://www.academia.edu/35373611/MAKALAH_KETERAMPILAN_BERBAHASA_INDONESIA_SD pada tanggal 1 september,2018 pukul 17:55 WIB.








GLOSARIUM


Fonem        :Satuan bunyi terkecil yang mampu menunjukkan kontras makna.

Morfem    :Satuan bentuk Bahasa terkecil yang mempunyai makna secara    relatifstabil dan tidak dapat dibagi atas bagianbermakna yang lebih kecil.

Morfemis    :bersifat morfem.

Sintaksis    :Pengatuaran dan hubungan kata dengan kata atau dengan satuan lain yang lebih besar;cabang linguistic tentang susunan kalimat dan bagiannya,ilmu tata kalimat;sub-sistem Bahasa yang mencakup hal tersebut.

Leksial    :Berkaitan dengan kata atau berkaitan dengan leksem,berkaitan dengan kosakata.

Dinamis     :Penuh semangat dan tenaga sehingga cepat bergerak dan mudah menyesuaikan diri dengan keadaan dan sebagainya mengandung dinamika.

Wacana    :Rentetan kalimat yang berkaitan yang menghubungkan proposisi   yang satu dengan proposisi yang lain sehingga membentuk kesatuan konteks;situasi,pembicara,pendengar,waktu,tempat,ade- gan  topik,peristiwa,bentuk amanat,kode dan sarana.

Relavan    :  Kait-mengait;bersangkut-paut;berguna secara langsung.








































































KETERAMPILAN PENDIDIKAN BERBAHASA INDONESIA


Mata Kuliah         : Pendidikan Bahasa Indonesia
Kode Mata Kuliah     : KPD 616201
Semester/Kelas     : III/B
Jumlah SKS         : 3 SKS
Dosen Pengampu     : Dr. Suwarjo,M.Pd.

Oleh :
Kelompok 1

Nama                NPM
  1. Heryun Yusuf            17130530
  2. Saraswati Silalahi        1713053076
  3. Yustina Astuti            17130530


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
    2018

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah tentang “Keterampilan Pendidikan Berbahasa Indonesia” dapat tersusun hingga selesai. Dengan tujuan memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia.

Dan harapan semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.



Metro,1 September 2018

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar    i
Daftar Isi    ii
I. PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang    1
  2. Rumusan Masalah    1
  3. Tujuan Penulisan    1

II. PEMBAHASAN
  1. Hakikat Bahasa     2
  1. Keterampilan Bahasa    10
  1. Aspek Aspek Bahasa    24

III. PENUTUP
  1. Kesimpulan    31
3.2  Saran    31
Daftar Pustaka     32
















BAB I
PENDAHULUAN


  1. Latar Belakang
Bahasa merupakan alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan, pesan, dan informasi yang tertanam dalam pikiran, media penyampaiannya bisa melalui lisan atau tulisan.  Bahasa juga memiliki peran sentral demi terciptanya masyarakat yang santun dan beradab. Seseorang dikatakan santun atau tidak ditentukan oleh sikap berbahasanya meliputi nada dan makna yang disampaikan.

Dalam dunia pendidikan,bahasa juga memegang peran yang sangat penting. Dengan Bahasa Indonesia sebagai kalangan terpelajar kita diarahkan untuk selalu bersikap ilmiah. Selain itu, Bahasa Indonesia menjadi bagian penting dalam terciptanya suatu karya ilmiah karena didalamnya banyak menjelaskan aturan-aturan, sistematika-sistematika dan kaidah-kaidah penulisannya.oleh karena itu,sebagai seorang pendidik kita harus memiliki keterampilan berbahasa Indonesia yang baik.
Dengan pemahaman seperti ini, guru akan terdorong untuk merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran membaca, menulis, menyimak, dan berbicara dengan lebih bervariasi lagi sehingga pengalaman belajar dari kegiatan pembelajaran ini tambah bermakna bagi siswa.
;

  1. Rumusan Masalah
  1. Apa yang menjadi hakikat bahasa?
  2. Apa yang dimaksud dengan keterampilan berbahasa?
  3. Bagaimana apsek aspek keterampilan berbahasa?
  1. Tujuan
  1. Untuk mengetahui pengertian keterampilan berbahasa.
  2. Untuk mengetahui hakikat bahasa.
  3. Untuk mengetahui aspek aspek keterampilan berbahasa.
  4. Untuk mengetahui pengertian ekspresi lisan dan ekspresi tulis?















































BAB II
PEMBAHASAN

  1. Hakikat bahasa

  1. Pengertian Bahasa

Secara universal bahasa ialah suatu bentuk ungkapan yang bentuk dasarnya ujaran atau suatu ungkapan dalam bentuk bunyi ujaran. Bahasa dapat dilihat dari sifatnya, yaitu :

  1. sistematik, artinya memiliki sistem yaitu sistem bunyi (arus ujaran) dan makna;
  2. manasukan, artinya unsur-unsur bahasa dipilih secara acak tanpa dasar atau tidak ada hubungan logis antara bunyi (arus ujaran) dengan maknanya;
  3. ujar, artinya berbentuk ujaran yang dihasilkan oleh alat ucap manusia;
  4. manusiawi, artinya bahasa berfungsi selama manusia memanfaatkannya;
  5. komunikatif, artinya bahasa sebagai penyatu keluarga, masyarakat, dan bangsa dalam kegiatannya.
    Berdasarkan sifat-sifat tersebut, maka bahasa dapat dimaknai sebagai alat komunikasi antar manusia (anggota masyarakat) berupa lambang bunyi ujaran yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
  1. Bentuk dan Makna Bahasa
Bahasa memiliki bentuk (arus ujaran) dan makna (isi). Bentuk bahasa terdiri dari (a) unsur segmental (bagian dari unsur bahasa yang terkecil sampai dengan yang terbesar), yaitu : fonem, suku kata, morfem, kata, frase, klausa, kalimat, dan wacana; (b) unsur suprasegmental (bagian bahasa yang berupa intonasi) yang terdiri dari : tekanan, nada, durasi, dan perhentian. Sedangkan makna bahasa terdiri dari : makna morfemis, makna leksikal, makna sintaksis, dan makna wacana.
  1. Fungsi Bahasa
Bahasa memiliki fungsi
  1. fungsi informasi, yaitu untuk menyampaikan informasi timbal balik antar anggota masyarakat;
  2. fungsi ekspresi, yaitu menyalurkan perasaan, sikap, gagasan, emosi atau tekanan-tekanan perasaan pembicara;
  3. fungsi adaptasi dan integrasi, yaitu untuk menyesuaikan dan membaurkan diri dengan anggota masyarakat;
  4. fungsi kontrol sosial, yaitu untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain.
  5. Fungsi khusus bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yaitu :
(a) fungsi untuk menjalankan administrasi negara,
(b) fungsi sebagai alat pemersatu, dan
(c) fungsi sebagai wadah penampung kebudayaan.
  1. Ragam Bahasa
Bahasa dapat diklasifikasikan berdasarkan :
  1. bentuk wacana, terdiri dari ragam ilmiah dan ragam populer;
  2. bentuk sarana, terdiri dari ragam lisan dan ragam tulisan;
  3. sudut pendidikan, terdiri dari ragam bahasa baku dan ragam bahasa tidak baku.Bahasa baku memiliki ciri :
(a) sifat kemantapan dinamis,
(b) sifat kecendikiaan, dan
(c) sifat penalaran yang teratur dan logis.



  1. Keterampilan Bahasa

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Keterampilan adalah kecakapan untuk menyelesaikan tugas dan Bahasa adalah kecakapan seorang untuk memakai Bahasa dalam menulis, membaca, menyimak atau berbicara. . Menurut Soemarjadi, 1991:2 Terampil atau cekatan adalah kepandaian melakukan sesuatu dengan cepat dan benar. Seseorang yang dapat melakukan sesuatu dengan cepat tetapi tidak salah dapat dikatakan terampil. Demikian pula apabila seseorang dapat melakukan sesuatu dengan benar tetapi lambat, juga dapat dikatakan terampil. Keterampilan Berbahasa merupakan hal yang penting bagi seorang pelajar khususnya, karena dengan menguasai keterampilan berbahasa seseorang akan lebih mudah dalam menangkap pelajaran dan memahami suatu maksud.berbahasa mampu mendefinisikan pola jati diri, pola karakter, dan pola berpikir seseorang. Keterampilan berbahasa terdiri dari keterampilan berbahasa tulis dan keterampilan berbahasa lisan. Klasifikasi seperti ini dibuat berdasarkan pendekatan komunikatif. Implikasinya pembelajaran bahasa di SD harus difokuskan pada kemampuan siswa memahami dan menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Valette dan Disk, keterampilan belajar bahasa diurutkan secara hirarkis dari yang paling sederhana kepada yang paling kompleks (luas), yang dibedakan pula atas perilaku internal dan perilaku eksternal, yaitu sebagai berikut :
  1. Keterampilan mekanis berupa hapalan atau ingatan (perilaku internal), yaitu menghapal atau mengingat bentuk-bentuk bahasa dari yang sederhana sampai ke yang kompleks. Perilaku eksternalnya (produktif) siswa meniru ajaran atau tulisan.
  2. Keterampilan pengenalan (metacognition) berupa mengenal kaidah kebahasaan (perilaku internal) dan perilaku eksternalnya adalah mengingat kaidah bahasa.
  3. Keterampilan transfer berupa menggunakan pengetahuan bahasa dalam situasi baru (perilaku internal). Perilaku eksternalnya (produktif) yaitu aplikasi pengetahuan/kaidah bahasa.
  4. Keterampilan komunikasi berupa penggunaan pengetahuan/kaidah bahasa dalam berkomunikasi. Perilaku eksternalnya (produktif) adalah ekspresi diri baik lisan atau tulisan.


  1. Aspek Aspek Keterampilan Berbahasa

  1. MEMBACA

  1. Hakikat Membaca

Pada hakikatnya membaca terdiri dari dua bagian, yaitu membaca sebagai proses dan membaca sebagai produk. Membaca sebagai proses mengacu pada aktivitas fisik dan mental. Sedangkan membaca sebagai produk mengacu pada konsekuensi dari aktivitas yang dilakukan pada saat membaca. 
  1. Tujuan Membaca 
Tujuan setiap pembaca adalah memahami baca yang dibacanya. Dengan demikian,pemahaman merupakan faktor yang amat penting dalam membaca. Pembelajaran membaca harus mempunyai tujuan yang jelas. Tujuan yang dimaksud meliputi : 

  1. Menikmati keindahan yang terkandung dalam bacaan;
  2. Membaca bersuara untuk memberikan kesempatan kepada siswa menikmati bacaan;
  3. Menggunakan strategi tertentu untuk memahami bacaan;
  4. Menggali simpanan pengetahuan atau ske mata siswa tentang suatu topik;
  5. Menghubungkan pengetahuan baru dengan skemata siswa; 
  6. Mencari informasi untuk pembuatan laporan yang akan disampaikan dengan lisan ataupun tertulis;
  7. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan eksperimentasi untuk meneliti sesuatuyang dipaparkan dalam sebuah bacaan; 
  8. Mempelajari struktur bacaan. 

  1. Teknik dan Strategi Pembelajaran Membaca 
Untuk meningkatkan pemahaman terhadap keseluruhan teks, biasanya guru menerapkan kegiatan prabaca, kegiatan inti membaca, dan kegiatan pascabaca dalam pembelajaran membaca.
  1. Kegiatan prabaca dimaksudkan untuk menggugah prilaku siswa dalam penyelesaian masalah dan memotivasi penelaahan materi bacaan. 
  1. Gambaran awal cerita, yang berisi informasi yang berkaitan dengan isi cerita,dapat meningkatkan pemahaman. Pemberian gambaran awal cerita kepada siswa yang dirancang sebagian untuk membangun latar belakang pengetahuan tentang cerita tersebut dapat membantu siswa menyimpulkan isi bacaan. 
  2. Petunjuk untuk melakukan antisipasi, merupakan sarana kegiatan awal membaca yang bermanfaat. Petunjuk semacam ini dirancang untuk menstimulus pikiran, berisi pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang akan dibaca. 
  3. Pemetaan semantik, merupakan strategi prabaca yang baik, sebab kegiatannya memperkenalkan kosa kata yang akan ditemukan dalam bacaan dan dapat menggugah skemata yang berkaitan dengan topik bacaan. 
  4. Menulis sebelum membaca, menulis pengalaman pribadi yang relevan, sebelum mereka membaca materi, bermanfaat pada kegiatan mengerjakan tugas, dan reaksi yang lebih positif. 
  5. Drama/simulasi, dapat digunakan sebelum cerita dibaca untuk meningkatkan pemahaman.
  1. Kegiatan inti membaca 
Beberapa strategi dan kegiatan dalam membaca dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman siswa. Strategi yang dimaksud adalah strategi metakognitif, cloze  procedure     dan pertanyaan pemandu
  1. Strategi metakognitif, berkaitan dengan pengetahuan seseorang atas penggunaan intelektual otaknya dan usaha sadarnya dalam memonitor atau mengontrol penggunaan kemampuan intelektualnya. Metakognitif ini meliputi cara terjadinya
    berpikir . Dalam kegiatan membaca, orang yang menerapkan metakognitif akan memilih keterampilan dan teknik membaca yang sesuai dengan tugas  membacanya.
  2. Cloze procedure,digunakan juga untuk meningkatkan pemahaman dengan cara menghilangkan sejumlah informasi dalam bacaan dan siswa diminta untuk mengisinya. Latihan cloze procedure dalam pelaksanaannya melibatkan penghilangan huruf, suku kata, kata, frase, klausa, atau sebuah kalimat. 
  3. Pertanyaan pemandu,selama membaca pertanyaan pemandu sering digunakan untuk meningkatkan pemahaman. Siswa dilatih untuk mengingat fakta dengan cara mengubah fakta itu menjadi pertanyaan ”mengapa”. Pertanyaan pemandu
    dapat diajukan guru kepada siswa atau diajukan siswa untuk dirinya sendiri ketika sedang membaca. 
  1. Kegiatan pascabaca 
Kegiatan dan strategi setelah membaca membantu siswa mengintegrasikan informasi baru ke dalam skemata yang sudah ada. Selain itu, kegiatan pascabaca dapat memperkuat dan mengembangkan hasil belajar yang telah diperoleh sebelumnya. 
Ada beberapa kegiatan dan strategi yang dapat dilakukan siswa setelah membaca, yaitu, memperluas kesempatan belajar, mengajukan pertanyaan, mengadakan pameran visual, melaksanakan pementasan teater aktual, menuturkan kembali apa yang telah dibaca kepada orang lain, dan mengaplikasikan apa yang diperoleh dari membaca ketika melakukan sesuatu.


  1. MENULIS 

  1. Hakikat Menulis 
Menulis merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menghasilkan sebuah tulisan. Seorang penulis yang memahami dengan baik makna kata menulis akan betul-betul peduli terhadap kejelasan apa yang ditulis, kekuatan tulisan itu dalam mempengaruhi orang lain, kepiawaian penulis dalam memilih dan mengolah kata-kata. 
Kiat-kiat yang dapat digunakan guru dalam melaksanakan pembelajaran menulis sebagai suatu proses, yaitu: 
  1. langsung menulis, teori belakangan 
  2. mulai dari mana pun boleh 
  3. belajar sambil bercanda 
  4. pembelajaran menulis nonlinear (tidak harus ada urutan tertentu)

  1. Teknik dan Strategi Pembelajaran Menulis 
Pembelajaran menulis dapat dilaksanakan di dalam kelas (pada jam pelajaran sekolah) dan diluar kelas (di luar jam pelajaran). 
  1. Pembelajaran menulis di dalam kelas 
kegiatan pembelajaran menulis di dalam kelas sebaiknya dilaksanakan sesuai dengan jam yang telah ditetapkan dalam jadual pelajaran. Beberapa contoh teknik yang dapat
kita gunakan: 
  1. bermain dengan bahasa dan tulisan 
  2. kuis 
  3. memberi atau mengganti akhir cerita 
  4. menulis meniru model: copy the master 
  1. Pembelajaran menulis di luar kelas
Pembelajaran menulis di luar kelas ini dapat dilakukan, misalnya, siswa dilatih menulis buku harian, majalah dinding (mading), dan kegiatan kliping.
  1. MENYIMAK 
  1. Hakikat Menyimak 
Hakikat menyimak dapat dilihat dari berbagai segi (Logan, 1972). Menyimak dapat dipandang sebagi satu sarana, sebagai suatu keterampilan, sebagai seni, sebagai suatu proses atau sebagai suatu pengalaman kreatif. Menyimak dikatakan sebagai suatu sarana sebab adanya kegiatan yang dilakukan seseorang pada waktu menyimak yang harus melalui tahapan mendengarkan bunyi-bunyi yang telah dikenalnya. Kemudian, secara bersamaan is memakai bunyi-bunyi itu. Dengan cara ini ia mampu mengintepretasikan dan memahami makna bunyi-bunyi itu. 
Menyimak sebagai seni berarti kegiatan menyimak itu memerlukan adanya kedisiplinan, konsentrasi, partisipasi aktif, pemahaman, dan penilaian. Sebagai suatu proses menyimak berkaitan dengan proses keterampilan yang kompleks, yaitu keterampilan mendengarkan, memahami, menilai, dan merespons. Menyimak dikatakan sebagai
respon, sebab respons merupakan unsur utama dalam menyimak. Menyimak sebagai pengalaman kreatif melibatkan pengalaman yang nikmat, menyenangkan, dan memuaskan. 
  1. Bahan Pembelajaran Menyimak 
Tujuan pembelajaran menyimak, melatih siswa memahami bahasa lisan. Oleh sebab itu, pemilihan bahan pembelajaran menyimak harus kita sesuaikan dengan karakteristik anak SD. 
  1. BERBICARA 
  1. Hakikat Berbicara 
Berbicara dapat diartikan sebagai kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi bahasa untuk mengekspresikan atau menyampaikan pikiran, gagsan atau perasaan secara lisan (Brown dan Yule, 1983). Berbicara sering dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial karena berbicara merupakan suatu bentuk prilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik, psikologis, dan linguistik secara luas. 
  1. Jenis-jenis Berbicara 
  1. Berbicara berdasarkan tujuannya 
  1. Berbicara memberitahukan, melaporkan, dan menginformasikan. 
  2. Berbicara menghibur 
  3. Berbicara membujuk 
  1. Berbicara berdasarkan situasinya 
  1. Berbicara formal 
  2. Berbicara informal 
  1. Berbicara berdasarkan cara penyampaiannya 
  1. Berbicara mendadak 
  2. Berbicara berdasarkan catatan 
  3. Berbicara berdasarkan hafalan
  4. Berbicara berdasarkan naskah 
  1. Berbicara berdasarkan jumlah pendengarnya 
  1. Berbicara antarpribadi 
  2. Berbicara dalam kelompok kecil 
  3. Berbicara dalam kelompok besar 
   
  1. Bahan dan Strategi Pembelajaran Berbicara 
Tujuan pembelajaran berbicara di SD adalah melatih siswa dapat berbicara dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Untuk mencapai tujuan tersebut, kita dapat menggunakan bahan pembelajaran membaca atau menulis, kosakata, dan sastra sebagai bahan pembelajaran berbicara, misalnya menceritakan pengalaman yang mengesankan, menceritakan kembali isi cerita yang pernah dibaca atau didengar, bermain peran, pidato.
Banyak cara untuk meelaksanakan pembelajaran berbicara di SD, misalnya siswa diminta merespons secara lisan gambar yang diperlihatkan guru, bermain tebak-tebakan, menceritakan isi bacaan, bertanya jawab, membicarakan kaidah sebuah puisi, melanjutkan cerita guru, berdialog, dan sebagainya. Dalam hal ini, yang perlu diperhatikan bahwa pembelaran berbicara harus dikaitkan dengan pembelajaran keterampilan lainnya. 

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengaktualisasikan keterampilan Bahasa yaitu antara lain:
  1. Keterampilan Membaca
    1) Pemahaman
    2) Penguasaan kosa kata
    3) Konsentrasi
    4) Menentukan inti
    5) Rendah kecepatan dalam membaca
    6) Gerak bibir
    7) Posisi dalam membaca
    8) Motivasi

  1. Keterampilan Berbicara
    1) Kepercayaan diri
    2) Penyampaian ketika berbicara
    3) Penguasaan materi
    4. Situasi dan kondisi
    5) Topic/ materi
    6) Penampilan
    7) Diksi/ pengetahuan bahasa
    8) Pengetahuan


  1. Keterampilan Menyimak
    1) Konsentrasi
    2) Pemahaman
    3) Cepat lupa/ daya ingat
    4) Situasi dan kondisi
    5) Bahasa dan kosakata
    6) Mendengar
    7) Motivasi
    8) Jenis-jenis menyimak
    Menurut Dawson dalam Tarigan, jenis menyimak dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu menyimak ekstensif dan menyimak intensif.

  1. Keterampilan Menulis
    1) Motivasi
    2) Tidak terbiasa dalam menulis
    3) Kecepatan
    4) Tidak berbicara





BAB III
PENUTUP

  1. Kesimpulan
Secara universal bahasa ialah suatu bentuk ungkapan yang bentuk dasarnya ujaran atau suatu ungkapan dalam bentuk bunyi ujaran.Berbagai kebudayaan bisa saling menyatu karena ada salah satu aspek yang mampu mengikatnya yaitu bahasa. Menurut Finocchiaro (1964:8) bahasa adalah sistem simbol vokal yang arbitrer yang memungkinkan semua orang dalam suatu kebudayaan tertentu, atau orang lain yang mempelajari sistem kebudayaan itu, berkomunikasi atau berinteraksi.
Pembeda utama manusia dengan hewan terletak pada dua hal yaitu kemampuan berpikir dan kemampuan berbahasa. Manusia mampu berpikir karena memiliki bahasa, tanpa bahasa manusia tidak akan dapat memikirkan berbagai hal terutama berpikir secara abstrak. Tanpa bahasa juga manusia tidak akan dapat mengomunikasikan gagasan dan pikirannya kepada orang lain. Oleh sebab itu, jika ingin mengungkapkan berbagai pemikiran dengan baik, maka manusia harus menguasai bahasa dengan baik.

  1. Saran
Pemberdayaan keterampilan berbahasa sebenarnya bersumber dari keterampilan membaca dan menulis, setelah itu menyimak dan berbicara akan berkembang. Sebab siapa pun yang mampu membudakan baca dan tulis, maka ia telah memiliki senjata dan sarana dalam membangun peradaban dan tradisi masyarakat yang berilmu.Dalam penyempurnaan makalah ini,kami meminta kritik dan saran dari pembaca.




DAFTAR PUSTAKA



Joko.2010. pembelajaran inovatif bahasa indonesia diakses melalui https://joko1234.wordpress.com/category/kuliah/keterampilan-berbahasa-dan-bersastra-indonesia/Pada tanggal 9 september,2018 pukul 17:45 WIB.

Rudini.2014. keterampilan berbahasa.diakses melalui https://iqin10.wordpress.com/2014/12/27/6/ pada tanggal 1 September,2018 pukul 17:30 WIB;

Septiaji,A.2017.Keterampilan Berbahasa dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.diakses melalui https://www.kompasiana.com/ajiseptiaji/5a436e0f5e1373752f7a5f23/keterampilan-berbahasa-dalam-pembelajaran-bahasa-indonesia pada tanggal 1 september,2018 pukul 17:40 WIB.

Tarigan; HenryGuntur 2008: Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Wadokai,Y.2013. makalah pembelajaran keterampilan berbahasa lisan dan tulis di SD.diakses melalui http://www.academia.edu/35373611/MAKALAH_KETERAMPILAN_BERBAHASA_INDONESIA_SD pada tanggal 1 september,2018 pukul 17:55 WIB.








GLOSARIUM


Fonem        :Satuan bunyi terkecil yang mampu menunjukkan kontras makna.

Morfem    :Satuan bentuk Bahasa terkecil yang mempunyai makna secara    relatifstabil dan tidak dapat dibagi atas bagianbermakna yang lebih kecil.

Morfemis    :bersifat morfem.

Sintaksis    :Pengatuaran dan hubungan kata dengan kata atau dengan satuan lain yang lebih besar;cabang linguistic tentang susunan kalimat dan bagiannya,ilmu tata kalimat;sub-sistem Bahasa yang mencakup hal tersebut.

Leksial    :Berkaitan dengan kata atau berkaitan dengan leksem,berkaitan dengan kosakata.

Dinamis     :Penuh semangat dan tenaga sehingga cepat bergerak dan mudah menyesuaikan diri dengan keadaan dan sebagainya mengandung dinamika.

Wacana    :Rentetan kalimat yang berkaitan yang menghubungkan proposisi   yang satu dengan proposisi yang lain sehingga membentuk kesatuan konteks;situasi,pembicara,pendengar,waktu,tempat,ade- gan  topik,peristiwa,bentuk amanat,kode dan sarana.

Relavan    :  Kait-mengait;bersangkut-paut;berguna secara langsung.





















































































KETERAMPILAN PENDIDIKAN BERBAHASA INDONESIA


Mata Kuliah         : Pendidikan Bahasa Indonesia
Kode Mata Kuliah     : KPD 616201
Semester/Kelas     : III/B
Jumlah SKS         : 3 SKS
Dosen Pengampu     : Dr. Suwarjo,M.Pd.

Oleh :
Kelompok 1

Nama                NPM
  1. Heryun Yusuf            17130530
  2. Saraswati Silalahi        1713053076
  3. Yustina Astuti            17130530


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
    2018

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah tentang “Keterampilan Pendidikan Berbahasa Indonesia” dapat tersusun hingga selesai. Dengan tujuan memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia.

Dan harapan semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.



Metro,1 September 2018

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar    i
Daftar Isi    ii
I. PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang    1
  2. Rumusan Masalah    1
  3. Tujuan Penulisan    1

II. PEMBAHASAN
  1. Hakikat Bahasa     2
  1. Keterampilan Bahasa    10
  1. Aspek Aspek Bahasa    24

III. PENUTUP
  1. Kesimpulan    31
3.2  Saran    31
Daftar Pustaka     32
















BAB I
PENDAHULUAN


  1. Latar Belakang
Bahasa merupakan alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan, pesan, dan informasi yang tertanam dalam pikiran, media penyampaiannya bisa melalui lisan atau tulisan.  Bahasa juga memiliki peran sentral demi terciptanya masyarakat yang santun dan beradab. Seseorang dikatakan santun atau tidak ditentukan oleh sikap berbahasanya meliputi nada dan makna yang disampaikan.

Dalam dunia pendidikan,bahasa juga memegang peran yang sangat penting. Dengan Bahasa Indonesia sebagai kalangan terpelajar kita diarahkan untuk selalu bersikap ilmiah. Selain itu, Bahasa Indonesia menjadi bagian penting dalam terciptanya suatu karya ilmiah karena didalamnya banyak menjelaskan aturan-aturan, sistematika-sistematika dan kaidah-kaidah penulisannya.oleh karena itu,sebagai seorang pendidik kita harus memiliki keterampilan berbahasa Indonesia yang baik.
Dengan pemahaman seperti ini, guru akan terdorong untuk merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran membaca, menulis, menyimak, dan berbicara dengan lebih bervariasi lagi sehingga pengalaman belajar dari kegiatan pembelajaran ini tambah bermakna bagi siswa.
;

  1. Rumusan Masalah
  1. Apa yang menjadi hakikat bahasa?
  2. Apa yang dimaksud dengan keterampilan berbahasa?
  3. Bagaimana apsek aspek keterampilan berbahasa?
  1. Tujuan
  1. Untuk mengetahui pengertian keterampilan berbahasa.
  2. Untuk mengetahui hakikat bahasa.
  3. Untuk mengetahui aspek aspek keterampilan berbahasa.
  4. Untuk mengetahui pengertian ekspresi lisan dan ekspresi tulis?















































BAB II
PEMBAHASAN

  1. Hakikat bahasa

  1. Pengertian Bahasa

Secara universal bahasa ialah suatu bentuk ungkapan yang bentuk dasarnya ujaran atau suatu ungkapan dalam bentuk bunyi ujaran. Bahasa dapat dilihat dari sifatnya, yaitu :

  1. sistematik, artinya memiliki sistem yaitu sistem bunyi (arus ujaran) dan makna;
  2. manasukan, artinya unsur-unsur bahasa dipilih secara acak tanpa dasar atau tidak ada hubungan logis antara bunyi (arus ujaran) dengan maknanya;
  3. ujar, artinya berbentuk ujaran yang dihasilkan oleh alat ucap manusia;
  4. manusiawi, artinya bahasa berfungsi selama manusia memanfaatkannya;
  5. komunikatif, artinya bahasa sebagai penyatu keluarga, masyarakat, dan bangsa dalam kegiatannya.
    Berdasarkan sifat-sifat tersebut, maka bahasa dapat dimaknai sebagai alat komunikasi antar manusia (anggota masyarakat) berupa lambang bunyi ujaran yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
  1. Bentuk dan Makna Bahasa
Bahasa memiliki bentuk (arus ujaran) dan makna (isi). Bentuk bahasa terdiri dari (a) unsur segmental (bagian dari unsur bahasa yang terkecil sampai dengan yang terbesar), yaitu : fonem, suku kata, morfem, kata, frase, klausa, kalimat, dan wacana; (b) unsur suprasegmental (bagian bahasa yang berupa intonasi) yang terdiri dari : tekanan, nada, durasi, dan perhentian. Sedangkan makna bahasa terdiri dari : makna morfemis, makna leksikal, makna sintaksis, dan makna wacana.
  1. Fungsi Bahasa
Bahasa memiliki fungsi
  1. fungsi informasi, yaitu untuk menyampaikan informasi timbal balik antar anggota masyarakat;
  2. fungsi ekspresi, yaitu menyalurkan perasaan, sikap, gagasan, emosi atau tekanan-tekanan perasaan pembicara;
  3. fungsi adaptasi dan integrasi, yaitu untuk menyesuaikan dan membaurkan diri dengan anggota masyarakat;
  4. fungsi kontrol sosial, yaitu untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain.
  5. Fungsi khusus bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yaitu :
(a) fungsi untuk menjalankan administrasi negara,
(b) fungsi sebagai alat pemersatu, dan
(c) fungsi sebagai wadah penampung kebudayaan.
  1. Ragam Bahasa
Bahasa dapat diklasifikasikan berdasarkan :
  1. bentuk wacana, terdiri dari ragam ilmiah dan ragam populer;
  2. bentuk sarana, terdiri dari ragam lisan dan ragam tulisan;
  3. sudut pendidikan, terdiri dari ragam bahasa baku dan ragam bahasa tidak baku.Bahasa baku memiliki ciri :
(a) sifat kemantapan dinamis,
(b) sifat kecendikiaan, dan
(c) sifat penalaran yang teratur dan logis.



  1. Keterampilan Bahasa

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Keterampilan adalah kecakapan untuk menyelesaikan tugas dan Bahasa adalah kecakapan seorang untuk memakai Bahasa dalam menulis, membaca, menyimak atau berbicara. . Menurut Soemarjadi, 1991:2 Terampil atau cekatan adalah kepandaian melakukan sesuatu dengan cepat dan benar. Seseorang yang dapat melakukan sesuatu dengan cepat tetapi tidak salah dapat dikatakan terampil. Demikian pula apabila seseorang dapat melakukan sesuatu dengan benar tetapi lambat, juga dapat dikatakan terampil. Keterampilan Berbahasa merupakan hal yang penting bagi seorang pelajar khususnya, karena dengan menguasai keterampilan berbahasa seseorang akan lebih mudah dalam menangkap pelajaran dan memahami suatu maksud.berbahasa mampu mendefinisikan pola jati diri, pola karakter, dan pola berpikir seseorang. Keterampilan berbahasa terdiri dari keterampilan berbahasa tulis dan keterampilan berbahasa lisan. Klasifikasi seperti ini dibuat berdasarkan pendekatan komunikatif. Implikasinya pembelajaran bahasa di SD harus difokuskan pada kemampuan siswa memahami dan menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Valette dan Disk, keterampilan belajar bahasa diurutkan secara hirarkis dari yang paling sederhana kepada yang paling kompleks (luas), yang dibedakan pula atas perilaku internal dan perilaku eksternal, yaitu sebagai berikut :
  1. Keterampilan mekanis berupa hapalan atau ingatan (perilaku internal), yaitu menghapal atau mengingat bentuk-bentuk bahasa dari yang sederhana sampai ke yang kompleks. Perilaku eksternalnya (produktif) siswa meniru ajaran atau tulisan.
  2. Keterampilan pengenalan (metacognition) berupa mengenal kaidah kebahasaan (perilaku internal) dan perilaku eksternalnya adalah mengingat kaidah bahasa.
  3. Keterampilan transfer berupa menggunakan pengetahuan bahasa dalam situasi baru (perilaku internal). Perilaku eksternalnya (produktif) yaitu aplikasi pengetahuan/kaidah bahasa.
  4. Keterampilan komunikasi berupa penggunaan pengetahuan/kaidah bahasa dalam berkomunikasi. Perilaku eksternalnya (produktif) adalah ekspresi diri baik lisan atau tulisan.


  1. Aspek Aspek Keterampilan Berbahasa

  1. MEMBACA

  1. Hakikat Membaca

Pada hakikatnya membaca terdiri dari dua bagian, yaitu membaca sebagai proses dan membaca sebagai produk. Membaca sebagai proses mengacu pada aktivitas fisik dan mental. Sedangkan membaca sebagai produk mengacu pada konsekuensi dari aktivitas yang dilakukan pada saat membaca. 
  1. Tujuan Membaca 
Tujuan setiap pembaca adalah memahami baca yang dibacanya. Dengan demikian,pemahaman merupakan faktor yang amat penting dalam membaca. Pembelajaran membaca harus mempunyai tujuan yang jelas. Tujuan yang dimaksud meliputi : 

  1. Menikmati keindahan yang terkandung dalam bacaan;
  2. Membaca bersuara untuk memberikan kesempatan kepada siswa menikmati bacaan;
  3. Menggunakan strategi tertentu untuk memahami bacaan;
  4. Menggali simpanan pengetahuan atau ske mata siswa tentang suatu topik;
  5. Menghubungkan pengetahuan baru dengan skemata siswa; 
  6. Mencari informasi untuk pembuatan laporan yang akan disampaikan dengan lisan ataupun tertulis;
  7. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan eksperimentasi untuk meneliti sesuatuyang dipaparkan dalam sebuah bacaan; 
  8. Mempelajari struktur bacaan. 

  1. Teknik dan Strategi Pembelajaran Membaca 
Untuk meningkatkan pemahaman terhadap keseluruhan teks, biasanya guru menerapkan kegiatan prabaca, kegiatan inti membaca, dan kegiatan pascabaca dalam pembelajaran membaca.
  1. Kegiatan prabaca dimaksudkan untuk menggugah prilaku siswa dalam penyelesaian masalah dan memotivasi penelaahan materi bacaan. 
  1. Gambaran awal cerita, yang berisi informasi yang berkaitan dengan isi cerita,dapat meningkatkan pemahaman. Pemberian gambaran awal cerita kepada siswa yang dirancang sebagian untuk membangun latar belakang pengetahuan tentang cerita tersebut dapat membantu siswa menyimpulkan isi bacaan. 
  2. Petunjuk untuk melakukan antisipasi, merupakan sarana kegiatan awal membaca yang bermanfaat. Petunjuk semacam ini dirancang untuk menstimulus pikiran, berisi pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang akan dibaca. 
  3. Pemetaan semantik, merupakan strategi prabaca yang baik, sebab kegiatannya memperkenalkan kosa kata yang akan ditemukan dalam bacaan dan dapat menggugah skemata yang berkaitan dengan topik bacaan. 
  4. Menulis sebelum membaca, menulis pengalaman pribadi yang relevan, sebelum mereka membaca materi, bermanfaat pada kegiatan mengerjakan tugas, dan reaksi yang lebih positif. 
  5. Drama/simulasi, dapat digunakan sebelum cerita dibaca untuk meningkatkan pemahaman.
  1. Kegiatan inti membaca 
Beberapa strategi dan kegiatan dalam membaca dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman siswa. Strategi yang dimaksud adalah strategi metakognitif, cloze  procedure     dan pertanyaan pemandu
  1. Strategi metakognitif, berkaitan dengan pengetahuan seseorang atas penggunaan intelektual otaknya dan usaha sadarnya dalam memonitor atau mengontrol penggunaan kemampuan intelektualnya. Metakognitif ini meliputi cara terjadinya
    berpikir . Dalam kegiatan membaca, orang yang menerapkan metakognitif akan memilih keterampilan dan teknik membaca yang sesuai dengan tugas  membacanya.
  2. Cloze procedure,digunakan juga untuk meningkatkan pemahaman dengan cara menghilangkan sejumlah informasi dalam bacaan dan siswa diminta untuk mengisinya. Latihan cloze procedure dalam pelaksanaannya melibatkan penghilangan huruf, suku kata, kata, frase, klausa, atau sebuah kalimat. 
  3. Pertanyaan pemandu,selama membaca pertanyaan pemandu sering digunakan untuk meningkatkan pemahaman. Siswa dilatih untuk mengingat fakta dengan cara mengubah fakta itu menjadi pertanyaan ”mengapa”. Pertanyaan pemandu
    dapat diajukan guru kepada siswa atau diajukan siswa untuk dirinya sendiri ketika sedang membaca. 
  1. Kegiatan pascabaca 
Kegiatan dan strategi setelah membaca membantu siswa mengintegrasikan informasi baru ke dalam skemata yang sudah ada. Selain itu, kegiatan pascabaca dapat memperkuat dan mengembangkan hasil belajar yang telah diperoleh sebelumnya. 
Ada beberapa kegiatan dan strategi yang dapat dilakukan siswa setelah membaca, yaitu, memperluas kesempatan belajar, mengajukan pertanyaan, mengadakan pameran visual, melaksanakan pementasan teater aktual, menuturkan kembali apa yang telah dibaca kepada orang lain, dan mengaplikasikan apa yang diperoleh dari membaca ketika melakukan sesuatu.


  1. MENULIS 

  1. Hakikat Menulis 
Menulis merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menghasilkan sebuah tulisan. Seorang penulis yang memahami dengan baik makna kata menulis akan betul-betul peduli terhadap kejelasan apa yang ditulis, kekuatan tulisan itu dalam mempengaruhi orang lain, kepiawaian penulis dalam memilih dan mengolah kata-kata. 
Kiat-kiat yang dapat digunakan guru dalam melaksanakan pembelajaran menulis sebagai suatu proses, yaitu: 
  1. langsung menulis, teori belakangan 
  2. mulai dari mana pun boleh 
  3. belajar sambil bercanda 
  4. pembelajaran menulis nonlinear (tidak harus ada urutan tertentu)

  1. Teknik dan Strategi Pembelajaran Menulis 
Pembelajaran menulis dapat dilaksanakan di dalam kelas (pada jam pelajaran sekolah) dan diluar kelas (di luar jam pelajaran). 
  1. Pembelajaran menulis di dalam kelas 
kegiatan pembelajaran menulis di dalam kelas sebaiknya dilaksanakan sesuai dengan jam yang telah ditetapkan dalam jadual pelajaran. Beberapa contoh teknik yang dapat
kita gunakan: 
  1. bermain dengan bahasa dan tulisan 
  2. kuis 
  3. memberi atau mengganti akhir cerita 
  4. menulis meniru model: copy the master 
  1. Pembelajaran menulis di luar kelas
Pembelajaran menulis di luar kelas ini dapat dilakukan, misalnya, siswa dilatih menulis buku harian, majalah dinding (mading), dan kegiatan kliping.
  1. MENYIMAK 
  1. Hakikat Menyimak 
Hakikat menyimak dapat dilihat dari berbagai segi (Logan, 1972). Menyimak dapat dipandang sebagi satu sarana, sebagai suatu keterampilan, sebagai seni, sebagai suatu proses atau sebagai suatu pengalaman kreatif. Menyimak dikatakan sebagai suatu sarana sebab adanya kegiatan yang dilakukan seseorang pada waktu menyimak yang harus melalui tahapan mendengarkan bunyi-bunyi yang telah dikenalnya. Kemudian, secara bersamaan is memakai bunyi-bunyi itu. Dengan cara ini ia mampu mengintepretasikan dan memahami makna bunyi-bunyi itu. 
Menyimak sebagai seni berarti kegiatan menyimak itu memerlukan adanya kedisiplinan, konsentrasi, partisipasi aktif, pemahaman, dan penilaian. Sebagai suatu proses menyimak berkaitan dengan proses keterampilan yang kompleks, yaitu keterampilan mendengarkan, memahami, menilai, dan merespons. Menyimak dikatakan sebagai
respon, sebab respons merupakan unsur utama dalam menyimak. Menyimak sebagai pengalaman kreatif melibatkan pengalaman yang nikmat, menyenangkan, dan memuaskan. 
  1. Bahan Pembelajaran Menyimak 
Tujuan pembelajaran menyimak, melatih siswa memahami bahasa lisan. Oleh sebab itu, pemilihan bahan pembelajaran menyimak harus kita sesuaikan dengan karakteristik anak SD. 
  1. BERBICARA 
  1. Hakikat Berbicara 
Berbicara dapat diartikan sebagai kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi bahasa untuk mengekspresikan atau menyampaikan pikiran, gagsan atau perasaan secara lisan (Brown dan Yule, 1983). Berbicara sering dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial karena berbicara merupakan suatu bentuk prilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik, psikologis, dan linguistik secara luas. 
  1. Jenis-jenis Berbicara 
  1. Berbicara berdasarkan tujuannya 
  1. Berbicara memberitahukan, melaporkan, dan menginformasikan. 
  2. Berbicara menghibur 
  3. Berbicara membujuk 
  1. Berbicara berdasarkan situasinya 
  1. Berbicara formal 
  2. Berbicara informal 
  1. Berbicara berdasarkan cara penyampaiannya 
  1. Berbicara mendadak 
  2. Berbicara berdasarkan catatan 
  3. Berbicara berdasarkan hafalan
  4. Berbicara berdasarkan naskah 
  1. Berbicara berdasarkan jumlah pendengarnya 
  1. Berbicara antarpribadi 
  2. Berbicara dalam kelompok kecil 
  3. Berbicara dalam kelompok besar 
   
  1. Bahan dan Strategi Pembelajaran Berbicara 
Tujuan pembelajaran berbicara di SD adalah melatih siswa dapat berbicara dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Untuk mencapai tujuan tersebut, kita dapat menggunakan bahan pembelajaran membaca atau menulis, kosakata, dan sastra sebagai bahan pembelajaran berbicara, misalnya menceritakan pengalaman yang mengesankan, menceritakan kembali isi cerita yang pernah dibaca atau didengar, bermain peran, pidato.
Banyak cara untuk meelaksanakan pembelajaran berbicara di SD, misalnya siswa diminta merespons secara lisan gambar yang diperlihatkan guru, bermain tebak-tebakan, menceritakan isi bacaan, bertanya jawab, membicarakan kaidah sebuah puisi, melanjutkan cerita guru, berdialog, dan sebagainya. Dalam hal ini, yang perlu diperhatikan bahwa pembelaran berbicara harus dikaitkan dengan pembelajaran keterampilan lainnya. 

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengaktualisasikan keterampilan Bahasa yaitu antara lain:
  1. Keterampilan Membaca
    1) Pemahaman
    2) Penguasaan kosa kata
    3) Konsentrasi
    4) Menentukan inti
    5) Rendah kecepatan dalam membaca
    6) Gerak bibir
    7) Posisi dalam membaca
    8) Motivasi

  1. Keterampilan Berbicara
    1) Kepercayaan diri
    2) Penyampaian ketika berbicara
    3) Penguasaan materi
    4. Situasi dan kondisi
    5) Topic/ materi
    6) Penampilan
    7) Diksi/ pengetahuan bahasa
    8) Pengetahuan


  1. Keterampilan Menyimak
    1) Konsentrasi
    2) Pemahaman
    3) Cepat lupa/ daya ingat
    4) Situasi dan kondisi
    5) Bahasa dan kosakata
    6) Mendengar
    7) Motivasi
    8) Jenis-jenis menyimak
    Menurut Dawson dalam Tarigan, jenis menyimak dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu menyimak ekstensif dan menyimak intensif.

  1. Keterampilan Menulis
    1) Motivasi
    2) Tidak terbiasa dalam menulis
    3) Kecepatan
    4) Tidak berbicara





BAB III
PENUTUP

  1. Kesimpulan
Secara universal bahasa ialah suatu bentuk ungkapan yang bentuk dasarnya ujaran atau suatu ungkapan dalam bentuk bunyi ujaran.Berbagai kebudayaan bisa saling menyatu karena ada salah satu aspek yang mampu mengikatnya yaitu bahasa. Menurut Finocchiaro (1964:8) bahasa adalah sistem simbol vokal yang arbitrer yang memungkinkan semua orang dalam suatu kebudayaan tertentu, atau orang lain yang mempelajari sistem kebudayaan itu, berkomunikasi atau berinteraksi.
Pembeda utama manusia dengan hewan terletak pada dua hal yaitu kemampuan berpikir dan kemampuan berbahasa. Manusia mampu berpikir karena memiliki bahasa, tanpa bahasa manusia tidak akan dapat memikirkan berbagai hal terutama berpikir secara abstrak. Tanpa bahasa juga manusia tidak akan dapat mengomunikasikan gagasan dan pikirannya kepada orang lain. Oleh sebab itu, jika ingin mengungkapkan berbagai pemikiran dengan baik, maka manusia harus menguasai bahasa dengan baik.

  1. Saran
Pemberdayaan keterampilan berbahasa sebenarnya bersumber dari keterampilan membaca dan menulis, setelah itu menyimak dan berbicara akan berkembang. Sebab siapa pun yang mampu membudakan baca dan tulis, maka ia telah memiliki senjata dan sarana dalam membangun peradaban dan tradisi masyarakat yang berilmu.Dalam penyempurnaan makalah ini,kami meminta kritik dan saran dari pembaca.




DAFTAR PUSTAKA



Joko.2010. pembelajaran inovatif bahasa indonesia diakses melalui https://joko1234.wordpress.com/category/kuliah/keterampilan-berbahasa-dan-bersastra-indonesia/Pada tanggal 9 september,2018 pukul 17:45 WIB.

Rudini.2014. keterampilan berbahasa.diakses melalui https://iqin10.wordpress.com/2014/12/27/6/ pada tanggal 1 September,2018 pukul 17:30 WIB;

Septiaji,A.2017.Keterampilan Berbahasa dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.diakses melalui https://www.kompasiana.com/ajiseptiaji/5a436e0f5e1373752f7a5f23/keterampilan-berbahasa-dalam-pembelajaran-bahasa-indonesia pada tanggal 1 september,2018 pukul 17:40 WIB.

Tarigan; HenryGuntur 2008: Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Wadokai,Y.2013. makalah pembelajaran keterampilan berbahasa lisan dan tulis di SD.diakses melalui http://www.academia.edu/35373611/MAKALAH_KETERAMPILAN_BERBAHASA_INDONESIA_SD pada tanggal 1 september,2018 pukul 17:55 WIB.








GLOSARIUM


Fonem        :Satuan bunyi terkecil yang mampu menunjukkan kontras makna.

Morfem    :Satuan bentuk Bahasa terkecil yang mempunyai makna secara    relatifstabil dan tidak dapat dibagi atas bagianbermakna yang lebih kecil.

Morfemis    :bersifat morfem.

Sintaksis    :Pengatuaran dan hubungan kata dengan kata atau dengan satuan lain yang lebih besar;cabang linguistic tentang susunan kalimat dan bagiannya,ilmu tata kalimat;sub-sistem Bahasa yang mencakup hal tersebut.

Leksial    :Berkaitan dengan kata atau berkaitan dengan leksem,berkaitan dengan kosakata.

Dinamis     :Penuh semangat dan tenaga sehingga cepat bergerak dan mudah menyesuaikan diri dengan keadaan dan sebagainya mengandung dinamika.

Wacana    :Rentetan kalimat yang berkaitan yang menghubungkan proposisi   yang satu dengan proposisi yang lain sehingga membentuk kesatuan konteks;situasi,pembicara,pendengar,waktu,tempat,ade- gan  topik,peristiwa,bentuk amanat,kode dan sarana.

Relavan    :  Kait-mengait;bersangkut-paut;berguna secara langsung.
































































































































Soal Ulangan harian Tema 6 IPA kelas 4 SD

 ULANGAN HARIAN IPA KELAS IV Tema 6 Nama : Kelas : Mata Pelajaran : IPA I. Jawablah pertanyaan pilihan ganda berikut ini !!! 1. ...